Selasa, 10 Januari 2012

D-Tracker 150 Vs KLX 150, Serupa, Tapi Performa?


OTOMOTIFNET - Beberapa saat lalu kami sudah kasih bocoran soal kemunculan motor sport terbaru Kawasaki berkonsep supermoto. Malah kami pun telah memaparkan sedikit gambaran spesifikasi serta performanya untuk Anda.
Motor tersebut tak lain adalah D-Tracker 150 yang sempat dipajang PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) dalam gelaran Tumplek Blek ke-13 di Senayan awal Mei kemarin. Merupakan penjelmaan dari versi trailnya, yakni KLX 150.

Dengan begitu artinya D-Tracker 150 masih dibekali dapur pacu single cylinder 4-Tak SOHC dengan kapasitas murni 144 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 8,60 kW (11,5 dk) di 8.000 rpm dan torsi maksimum 12 Nm pada 6.500 rpm. Sistem pemasok bahan bakarnya juga masih sama, karburator (Keihin NCV24). 

                                                                                                                    Mesin masih sama dengan KLX 150
"Mesin dan frame sama persis dengan KLX 150. Cuma beda di kaki-kaki dan final gear," beber Reiner M. Sitorus, senior manager spare part & service department KMI. Kalau KLX pekgo menggunakan ban depan ukuran 70 / 100 - 19 dan 90 / 100 - 16 pada bagian belakang, maka di D-Tracker 150 diganti jadi 100/80-14 (depan) dan 120/80-14 (belakang).

Nah, kerena per­bedaan lingkar ro­da itu, otomatis final gear ikut disesuaikan. Bila KLX mengusung perbandingan 44/14, maka pada D-Tracker diberatkan jadi 41/14. Makanya, tak heran kalau kemampuan lari kedua motor ini agak berbeda.
                                    
  Final gear diberatkan menyesuaikan lingkar roda                                     
Bila akselerasi KLX cenderung galak di putaran bawah ke tengah dan napas mesin singkat-singkat, maka D-Tracker cenderung sip di kitiran menangah ke atas dan bernapas panjang tiap giginya.

Dari hasil pengujian yang kami lakukan, top speed KLX pekgo cuma bisa tembus 105 km/jam bila dilihat pada spidometernya yang mi­nimalis. Itu dengan bo­bot rekan Mr.Testo 76 kg.
Sementara pada D-Tracker jarum penunjuk kecepatannya masih bisa sampai mentok (125 km/jam). Tapi kalau diukur riil menggunakan Race Logic buatan Inggris, KLX hanya bisa meraih 100   
                                                                                  km/jam. Sementara D-Tracker mencapai 110 km/jam.
                                                                                                                                            Upside down ayunannya lebih mantab
Rupanya perubahan perbandingan gir tadi juga berdampak pada pemakaian bahan bakar. Pada pemakaian normal dalam kota, D-Tracker cenderung lebih irit. "Dengan cara berkendara pada umumnya di perkotaan yang sesekali digeber top speed, konsumsi motor ini bisa tembus 36 km/liter," papar Mr.Testo. Sementara KLX bermain di angka 34 km/liter.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar